Pada awal bulan Maret lalu, UK Mapanza Universitas Airlangga dikunjungi oleh DMAN Universitas Trisakti yang merupakan organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang pencegahan bahaya narkoba. DMAN merupakan perpanjangan tangan dari TPPN (Tim Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba) yang dibentuk oleh Rektor Usakti, Prof. Thoby Muthis dan Ketua TPPN, Bpk. Hein Wangania yang juga menjadi penasihat DMAN.
|
DMAN dan Mapanza |
Studi banding ini merupakan salah satu dari beberapa program kerja yang dimiliki DMAN. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan hubungan kekerabatan yang baik diantara sesama mahasiswa peduli penyalahgunaan NAPZA dan bertukar informasi mengenai perkembangan NAPZA saat ini. Tidak hanya
itu, kesempatan ini pun digunakan untuk saling memperkenalkan program-program
kerja yang dimilki dan juga saling berbagi pengalaman organisasi.
Dalam kunjungan ini, UK
Mapanza mengundang narasumber-narasumber yang terkait dengan NAPZA dan HIV/AIDS.
Mulai dari BNN Kota Surabaya, Polda Jawa Timur, hingga ODHA (Orang Dengan
HIV/AIDS). Tentu saja kesempatan ini digunakan sebaik-baiknya untuk mendapatkan
informasi lebih banyak mengenai perkembangan NAPZA di Indonesia saat ini.
Berdasarkan penjelasan
dari Pihak BNN Kota Surabaya, tingkat penyalahgunaan narkoba di DKI Jakarta pada
tahun 2012 lebih tinggi dibandingkan dengan di Jawa Timur yaitu 7% dan 2%.
Namun, tingkat kerugian yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba di Jawa
Timur lebih tinggi dibandingkan dengan DKI Jakarta. Jawa Timur menempati posisi
teratas pada tingkat kerugian ekonomi yang ditimbulkan yaitu 9,597 milyar
rupiah, sedangkan DKI Jakarta 7,591 milyar rupiah. Tentunya hal ini membuat UK
Mapanza dan DMAN menjadi lebih bersemangat untuk melakukan upaya pencegahan
terhadap penyalahgunaan NAPZA demi terwujudnya program Indonesia Bebas Narkoba
Tahun 2015.
|
Contoh narkotika yang dibawa oleh Polda Jawa Timur |
Pencegahan terhadap
penyalahgunaan narkoba merupakan titik fokus DMAN dalam menciptakan
program-program kerjanya. Sedangkan Mapanza bukan hanya bergerak maju dalam
perang terhadap narkoba, namun sekaligus berupaya untuk mencegah penyebaran
HIV/AIDS yang pada dasarnya merupakan akibat dari penyalahgunaan NAPZA.
Pengalaman organisasi yang
dimilki DMAN sangatlah luas, terbukti DMAN mampu menjalin kerjasama dengan BNN
Republik Indonesia, lembaga legislatif, dan lain sebagainya. DMAN juga memiliki
berbagai penghargaan, salah satunya penghargaan dari BNN atas upaya penanggulangan
narkoba di wilayah kampusnya hingga mewujudkan Usakti (Universitas Trisakti)
yang bebas narkoba. Hal ini dapat dijadikan sebagai motivasi tersendiri bagi UK
Mapanza untuk semakin giat melakukan upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan
NAPZA di Indonesia. (nit, ryn)