Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 17 Maret 2013

DMAN: Bersatu dan Serukan, We Are Free From Drugs!

Pada awal bulan Maret lalu, UK Mapanza Universitas Airlangga dikunjungi oleh DMAN Universitas Trisakti yang merupakan organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang pencegahan bahaya narkoba. DMAN merupakan perpanjangan tangan dari TPPN (Tim Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba) yang dibentuk oleh Rektor Usakti, Prof. Thoby Muthis dan Ketua TPPN, Bpk. Hein Wangania yang juga menjadi penasihat DMAN.

DMAN dan Mapanza
Studi banding ini merupakan salah satu dari beberapa program kerja yang dimiliki DMAN. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan hubungan kekerabatan yang baik diantara sesama mahasiswa peduli penyalahgunaan NAPZA dan bertukar informasi mengenai perkembangan NAPZA saat ini. Tidak hanya itu, kesempatan ini pun digunakan untuk saling memperkenalkan program-program kerja yang dimilki dan juga saling berbagi pengalaman organisasi.

Dalam kunjungan ini, UK Mapanza mengundang narasumber-narasumber yang terkait dengan NAPZA dan HIV/AIDS. Mulai dari BNN Kota Surabaya, Polda Jawa Timur, hingga ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Tentu saja kesempatan ini digunakan sebaik-baiknya untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai perkembangan NAPZA di Indonesia saat ini.

Berdasarkan penjelasan dari Pihak BNN Kota Surabaya, tingkat penyalahgunaan narkoba di DKI Jakarta pada tahun 2012 lebih tinggi dibandingkan dengan di Jawa Timur yaitu 7% dan 2%. Namun, tingkat kerugian yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan dengan DKI Jakarta. Jawa Timur menempati posisi teratas pada tingkat kerugian ekonomi yang ditimbulkan yaitu 9,597 milyar rupiah, sedangkan DKI Jakarta 7,591 milyar rupiah. Tentunya hal ini membuat UK Mapanza dan DMAN menjadi lebih bersemangat untuk melakukan upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan NAPZA demi terwujudnya program Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015.

Contoh narkotika yang dibawa oleh Polda Jawa Timur
Pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba merupakan titik fokus DMAN dalam menciptakan program-program kerjanya. Sedangkan Mapanza bukan hanya bergerak maju dalam perang terhadap narkoba, namun sekaligus berupaya untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS yang pada dasarnya merupakan akibat dari penyalahgunaan NAPZA.

Pengalaman organisasi yang dimilki DMAN sangatlah luas, terbukti DMAN mampu menjalin kerjasama dengan BNN Republik Indonesia, lembaga legislatif, dan lain sebagainya. DMAN juga memiliki berbagai penghargaan, salah satunya penghargaan dari BNN atas upaya penanggulangan narkoba di wilayah kampusnya hingga mewujudkan Usakti (Universitas Trisakti) yang bebas narkoba. Hal ini dapat dijadikan sebagai motivasi tersendiri bagi UK Mapanza untuk semakin giat melakukan upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan NAPZA di Indonesia. (nit, ryn)

0 komentar

Posting Komentar